05 July 2007

Tidak Ada Peran Besar Atau Kecil

Judul di atas adalah kutipan dari pernyataan seorang bintang film senior Indonesia, Christine Hakim, tatkala ia menanggapi komentar posisi figuran dalam film berjudul Anak-Anak Borobudur ("Totalitas Seorang Christine Hakim" dalam www.kompas.com/ hiburan/0707/04/070108.htm.

Lebih lanjut ia menegaskan bahwa profesionalitas menuntut totalitas, baik dalam hal yang besar sampai yang kecil. Peran yang kurang dari tiga menit maupun peran utama yang dimainkan dalam sebuah film dinilai sama-sama harus dikerjakan dengan profesional bagi seorang Christine Hakim. Ini baru profesionalisme sejati!

Salah kaprah sekali kalo profesionalitas sebuah profesi ditentukan oleh tingginya tarif pemakaian jasanya.
Ini yang cenderung terjadi dalam kalangan bisnis. Bahkan sampai merambah area 'profesionalisme' pengkotbah keliling.
Bagi jenis pengkotbah 'bisnis', tampil profesional menjadi alasan untuk pemasangan tarif kalo ada gereja/persekutuan/seminar yang hendak 'memesan' mereka.
Bahkan saya kenal satu-dua orang senior saya yang rupanya sejak di STT sudah punya semangat profesionalisme ngawur macam itu, yang bercita-cita mulia menjadi 'pembicara keliling'. Tinggal menetap di sebuah gereja--apalagi gereja di pelosok? No way buat mereka. Kecuali, tentunya, di pelosok Jakarta Pusat atau di pinggiran Los Angeles. Sebab buat orang-orang macam senior saya itu, tebal tipisnya amplop (dengan nominal lembaran yang diisi tidak kurang dari pecahan lima puluh ribuan) adalah ukuran profesionalitas mereka.

Salah seorang senior itu satu kali pernah berujar kepada saya, "Kita ini kalo lulus, paling di cari orang. Minimal kita bisa dibayar dua juta! Jangan mau terima gaji kurang dari itu!" Wah, saya jelas pusing bin jengkel plus sedih mendengar omongannya itu. Masih ingat sekali saya menjawabnya dengan ketus, "Kalo mau cari gaji gede, mendingan gue balik kerja lagi aja! Gak usah jadi begini!"

Tapi Tuhan baik dengan mengijinkan orang macam itu ngomong begitu pada saya.
Saya sedang diingatkan untuk punya prinsip profesinalisme yang benar, yang tidak salah kaprah bin ngawur macam senior saya itu.
Juga supaya saya boleh berprinsip seperti pribadi-pribadi profesional sejati macam Christine Hakim itu: tidak ada peran besar atau kecil, semua harus dikerjakan dengan totalitas!
Semoga sampai kelak saya bisa berpegang pada profesionalisme sejati yang setia dan punya totalitas, baik dalam hal yang besar maupun yang kecil. Semoga ...

NB: please pray for me to be faithful in all matters, please ....

Labels:

1 Comments:

Blogger Nindyo Sasongko said...

Moga-moga idealisme KITA ini masih melekat, Eddy!

Hmm, apa mungkin karena kita belum mikirin istri-anak?

Gimana yach kalau kita ntar dah punya ekor, dan ekor kita nggak cuman satu!?

Kyrie eleison!

Nindyo Sasongko

July 12, 2007 at 6:43 AM  

Post a Comment

<< Home